Kamis, 07 Agustus 2008

PC08

PatLabor Camp akhirnya berlalu juga. Sebuah acara yang terkesan dipaksakan ada. Seakan seharusnya acara ini tidak usah ada. Sejujurnya aku sempat merasa bersalah ama "atas-atas" karena walaupun kontribusiku bukan apa-apa dibanding panitia yang lain, apalagi ashari+iin, tapi bisa dibilang aku adalah 07 yang paling mencereweti iin (lagi-lagi iin) + chien supaya PC08 tetep ada, bagaimanapun caranya. Aku ingin sesuatu yang jadi titik balikku tetap dilestarikan. Sudah terlalu banyak yang terputus di 2007. Cukup, dan untuk yang satu ini tolong jangan putus juga di 2007. Titik. Tidak sesuai dengan kecerewetanku selama ini, aku mengambil amanah di pubdok. Inget-inget potensi juga. Maaf ya, diriku kabur dari konsep-konsepan. Paling nggak ngerti dah yang begituan. H-2 minggu, panitia sempet frustasi karena yang daftar sangat jauh dari target. Mana dana belum ada. Soal dana ada sebuah kejadian menarik.

Pernahkah terbayangkah,, 15 ribu untuk 3 hari. Helloo... jaman kapan ya sekarang? 50 ribu buat sehari aja belum tentu cukup. Lah? Ya, ini adalah kesalahan pubdok. Ujug-ujug di pamflet ditunjukin uang yang harus dibayarkan. Padahal belum disyurain. Sebagai bagian dari keseksian pubdok, aku minta maaf khususnya kepada keseksian danus, konsumsi dan acara. Konsumsi yang tadinya nggak niat masak, jadi memaksakan masak dan memastikan ada rumah yang bisa dipakai untuk masak. Tak ada pilihan lain dengan dana 15 ribu.

Publikasi pun kembali digencarkan. Aku pun memanfaatkan sms murah yang ditawarkan operator nomor baruku. 1000 untuk 50 sms per hari ke semua operator. Iklan dikit kagak papa, itung-itung tanda terima kasih. Karena data yang ada 150. Aku pun membaginya jadi 3 hari. Cukup cerdas bukan. Gabruk!!!

Alhasil...

Akhwat yang daftar membludak. Karena 150 data di aku itu akhwat semua, aku sudah berusaha minta data ikhwannya, tapi... kagak dikasih. Ya... gimana ceritanya tuh. Maaf ya kagak bantu.
Kepusingan pun beralih. Panitia lapangan kurang, terutama akhwat. 1:belasan. Panitia diluar konsumsi yang memastikan kedatangannya hanya 3 orang. Aku, iin, reni. Yang lain hanya bilang, diusahain tapi nggak janji. Panitia konsumsi tentu tak akan terpikirkan apa-apa kecuali menyiapkan makanan buat 80 orang. Kembali aku dan iin gencar mencari dan membujuk anak 07 lainnya. Membawa hasil. Lita dan Febi serta Nadia akhirnya mau ngusahain. Nadia malah mengorbankan osjurnya. Ada atau tak ada osjur, aku dateng. Karena sudah saking paniknya, aku dan iin tak berusaha menolak apalagi melarang. Fitra yang udah balik ke depok pun aku telepon. Yang tadinya bilang "jangan maksain" jadi "kalo mo maksain terserah aja". Alhamadulillah ada 7 orang panitia yang insya Allah ada.

Di hari H nya...

Betapa bodohnya aku semakin kentara. Aku melupakan akhwat-akhwat 5. Alhamdulillah panitia lapangan bertambah dengan adanya 2 Indah, Indah dan Indah Budi juga Nur di konsumsi dan Dea yang tadinya bilang nggak bisa. Ika yang tadinya aku pikir nggak akan dateng, karena begitulah bilangnya, dateng juga. Rina yang tidak menjanjikan ada pada saat masak memasak, tapi menyilahkan pemakaian rumahnya, malah punya peran yang tak tergantikan. Bahkan makan paginya pun dimasakin ama uanya Rina. Makasih. Semua berjalan dengan cukup lumayan pada hari pertama. Pesertanya subhanallah! Keren. Sangat aktif. Tanpa keaktifan mereka, acara ini akan membosankan dan tak akan semeriah ini. Ikhwan? Tak usah pikirkan ikhwan. Cukup 43 akhwat jadi pikiran panitia akhwat.

Hari kedua, aku pribadi lebih banyak mobile nya dibanding stay nya. Pagi-pagi ikut seksi konsumsi belanja ke pasar. Riweuh dah nawarna. Biar cuma dapet potongan 1000 per kilo kalo belinya 5 kilo khan lumayan banget tuh. Di hari ke 2 ada kejutan dari anak-anak elektro. Mereka nggak da osjur. Panitia pun bertambah dengan jumlah yang cukup signifikan. Jija, Karin, Feiza, Araf. Di hari ini, aku 4 kali melewati rumahku. Mengantar dan menjemput pemateri di Jatinangor. Aku jadi semakin ingin memindahkan itb ke jangor. Gubrak!!! Malam harinya ada berita mengejutkan. Untuk anak-anak yang daftar ke itb harus ngumpulin sdpa. Alhasil peserta hanya bersisa setengahnya. Dan aku cukup stress dibuatnya. Hari ini juga membuat aku sadar selama ini aku berteman dengan ikhwan-akhwat macam apa. Dan sejujurnya, walau kami satu gedung selama 3 tahun, tapi... baru kali ini aku benar-benar merasakan berteman dengan mereka (terutama ikhwan 3 maupun 5 juga akhwat-akhwat 5). Lagi-lagi menunjukan betapa aku tak manfaatkan 3 tahun waktuku dengan mereka.

Hari ketiga, outbond. Krisis panitia akhwat kembali terjadi. Ada diklat terpusat dan wajib untuk para taplok itb. Bagus,, dan aku tak mengerti mengapa chien bisa ada di sana. Setauku dia taplok. Yang menarik disini... untuk pertama kalinya, akhwat mendahului ikhwan. Outbondnya punya jalur yang sama. Dan... akhwat lebih dulu sampai. Dasar ikhwan-ikhwan lelet!!! Selidik punya selidik, aku, Febi dan Lita sempat melihat pemandangan yang cukup aneh. Masa ikhwan foto-foto. Cpd!!!! Udah githu, bayangin donk masa akhwat disuruh nungguin ikhwan maen. Afwan, emosi jiwa yeuh... Alhasil akhwat maghrib-maghrib masih ada di dago pakar. Sebuah kesalahan terfatal. Akhwat harusnya udah sampe rumah jam 5 sore. Untuk aku sendiri, nyante udah biasa isya masih berkeliaran. But... for peserta dan panitia yang lain. Kita nggak tau apa yang terjadi seketika mereka sampe rumah masing-masing.

Apresiasiku untuk peserta...

Arigatou!!! Tanpa kalian panitia bukan apa-apa. Tanpa kalian kerja panitia selama 2 bulan terakhir ini nggak ada artinya.

Apresiasiku untuk panitia...

Secara keseluruhan,, kalian keren,, ku pikir inilah acara terbaleg yang pernah kita buat. Allahu Akbar!!! Di itung-itung setengah dari kita adalah orang-orang yang nggak lulus tahun lalu. Tapi itu nggak jadi alasan buat nggak jadi panitia. Suerr!!! Apresiasiku tak terbatas untuk kalian. Untuk itu akan kucoba sebutkan satu per satu. Maaf kalo ada yang nggak kesebut.

Ketua : Ibam,, temen smpku. Aku nggak tau apa yang dilakukan oleh akang-akang SMA 5 sehingga bisa buat dia jadi kayak githu. Makasih ya mau jadi ketua panitia. Padahal dia termasuk salah satu peserta SPMB tahun lalu yang kurang beruntung. Tapi... hebatnya... dia mau aja jadi KETUA daurah yang sebenernya haknya dia kalau dia mau jadi peserta aja. Salut deh!

Wakil Ketua : Salik. Tadinya dia ini ketua yang sudah terpilih saat PC07. Tapi... karena kesibukan osjurnya. Akhirnya ketuanya berganti jadi ibam. Aku sendiri nggak tahu dan nggak ngerti kenapa serah terima jabatan itu bisa terjadi. Tapi yang ku dengar adalah setelah kami putuskan untuk meng-ada-kan PC08, Ibam berkomunikasi dengan beberapa orang dari kita,, "Kalo konsep 3 ama 5 sama disatuin, kalo beda... ya... disama-samain,",, gabruk dah! Tapi aku pikir ini kebijakan yang sangat bijak. Apecee...

Sekertaris : Laras,, aku kurang tau sepak terjangnya,, yang jelas dia yang mencetuskan target peserta 100 orang,, Sejujurnya aku merasa inilah titik balik dari setiap bagian kepanitiaan PC ini. Walau pada akhirnya kewalahan juga mengang 60 doank. Karin... tak akan ada kata yang cukup untuk menggambarkannya. Benar-benar akhwat perkasa. Seorang ikhwan pernah berkomentar, "Kar, kamu teh sekertaris atau seksi transport?",, Dan Karin hanya menjawabnya dengan tawa. Gimana nggak githu,, bayangin aja bulak-balik jatinangor-gegerkalong,, 2 kali. Kalo itu kerjaan sekertaris kebangetan deh bosnya. Ya... apa sih yang nggak bis a di PC. Aku nganterin aja capek. Apalagi yang nyetirnya. Pengorbanannya tak tergantikan.

Bendahara : Bubeng dan Chien. Aneh!!! Biasanya yang jadi bendahara itu khan akhwat. Ini ikhwan. Dan... aku salut ma kalian berdua. Telaten bo! Belum lagi Bubeng yang nggak beda nasibnya ama Ibam. Tapi masih mau ambil bagian. Aku benar-benar salut. Angkat kaki e... angkat topi maksudnya... deh. Eh, ada akhwatnya dink,, Jija kalo nggak salah Danus yang merangkap Bendahara juga. Berhubung Jija itu akper layaknya Karin, jadi tak masalahlah dia berada di kerumunan para penyamun nggak jelas itu.

Acara : Ashari, Iin, Indah, Reni, Araf, Aldira. Seksi acara memang nggak ada matinya... Kelemahanku adalah konsep. Kagak ngertilah kalo udah ngomongin konsep. So... Seburuk apapun hasil yang kalian bikin aku beri apresiasi diatas panitia lain. Apalagi kalo acara sebagus ini. Keren!!!! Alumni sampe bilang : "Terobosan yang kalian lakukan cukup berani, tapi berhasil. Kalo bisa ada follow up nya." KALIAN ADALAH BAGIAN PANITIA YANG PALING KEREN!!! Saking kerennya kalian aku sampe nggak tau speachless kalo harus ngomentarin kalian.

PubDok : Fei, Aina, Happy, Ika, Dea. NO COMENT,, Sebelumnya minta maaf ma panitia pubdok yang lain. Apa pasal? Aku suka kerja sendiri. Abis aku pikir kalian sibuk. Jadi aku nggak mau nambahin kesibukan kalian. Afwan. Udah githu buat ikhwannya, afwan nggak bantu ngaDSkeun. Saya udah minta datanya ke alumni ikhwannya tapi kagak dikasih. Mungkin bagi anak 5, keseksian ini sama sekali nggak kerasa ada. Afwan, saya bener-bener nggak tau mau minta datanya ke mana. Mencoba ke beberapa ADS 5,, nggak dapet wae. Tapi bagiku ini adalah seksi yang paling nyante. Bisa nyambi sana sini. Terutama hari H,, hampir semua ngedobel jadi Lapangan.

TransLogKon : Rio, Pasca, Vicky, Rina, Dania, Febi, Lita, Nur, Yaslin. Sebenernya ini tidak layak jadi satu keseksian. Harus dibagi 2, jadi TransLog : Rio, Pasca, Febi, Lita. Sisanya konsumsi. Banyak cerita menarik di sini. Sejujurnya memang aku yang membujuk Vicky yang lagi-lagi senasib dengan Pak Ket PC n Bendaharanya untuk mau jadi konsumsi. Aku pikir ini adalah salah satu keseksian yang paling krusial. Menyangkut perut banyak orang, artinya menyangkut jahat hidup orang banyak. Maka harus diserahkan pada orang yang amanah,, tentu saja bukan yang seperti aku,, hehe... Tadinya aku dan Iin mengonsep agar konsumsi masak makanan sendiri. Tapi Vq nggak nyanggupin, ya... kita balikin ke Vq aja. Tapi... berhubung kesalahan 15ribu tea terpaksalah mereka masak. Keren!!!!! Kekerenan Vq nggak perlu kita raguin lagi. Rina dengan kesibukannya sebagai taplok,, masih nyempetin diri dan meminta keluarganya buat bantuin kita. Terima kasih nggak akan cukup buat ngebayar semuanya. Nur, yang juga sama-sama kurang beruntung tahun lalu, lagi sakit pula, masih juga maksain. Yaslin,, senasib dengan Vq,, tapi sama sekali nggak minder. Butuh keberanian super biar jadi orang kayak dia. Dania... yang UTS hari kamisnya. Masih ikutan rakor subuhnya. Allah memang tak akan pernah mendzalimi hambaNya, dosennya nggak dateng, UTS nggak jadi. Allahu Akbar!!! Kalo Febi ma Lita sendiri di hari H nya lebih banyak berfungsi jadi lapangan juga mentor kafa,, tapi... kalo nggak da mereka juga, bakal hancurlah acara PC08 ini.

Lapangan : Dani, Agil, Hisni, Dito, Aryo, Wafdan, Mper, Nadia, Budi, Fitra. Afwan kalo ikhwannya ada yang nggak kesebut. Insya Allah, akhwat udah kesebut semuanya. Nggak apal sih. Ini dia keseksian yang paling kontroversi. Keseksian yang paling nggak jelas,, sehingga kerjaan seksi lapangan dikerjain ma semua panitia. Tapi... apresiasiku nggak kurang buat mereka. Buat Pak DanLap kita, Pak Dani,, ada titipin dari beberapa akhwat yang tidak ingin disebutkan namanya,, katanya... kurangilah sedikit sikap belagumu. Sumpah! Ini bukan kata-kataku. Tapi aku setuju,, biar nggak terus-terusan jadi nightmare gt,, beneran deh, sekarang diriku ngajak damai,, walau githu apresiasiku padamu nggak kurang dari panitia yang lain. Nadia yang berniat mengorbankan osjur, Fitra yang mengorbankan BEM, Budi yang buat acara makin ceria dan hidup. Kalian keren!!!!

PANITIA PC08,, kepanitian yang paling berkesan buatku setelah kepanitiaan MCamp 3 tahun yang lalu.

Aku tak tahu harus berkata apa lagi pada kalian untuk menunjukan betapa berharganya kalian buatku. Tak ada kata yang sanggup gambarkannya. Aku ingin persahabatan kita abadi, sampai di surga. Kalau pun aku tak berhak masuk surga, aku ingin masuk surga karena aku mencintai kalian. Amien...

Selalu ingat kalau kita adalah satu tubuh. Janganlah saling menyakiti. Hanya orang tak waras yang mampu menyakiti tubuhnya sendiri. Dan aku yakin kalian masihlah orang-orang yang waras. Apapun yang keputusan yang tlah diambil teman kita. Jangan pernah menyalahkannya. Percayalah padanya, dia sudah pertimbangkan apapun resiko yang akan dia hadapi dengan pilihannya.

Hidup ini bagai sebuah bangunan. Yang setiap bagiannya adalah penting. Semua berbalik pada kita apakah kita dapat menyadari kepentingan dari bagian itu atau tidak. Kalau ada panitia yang kelewat atau terkesan kedatangannya adalah tidak penting karena tulisan saya. Hal itu bukanlah karena kontribusinya yang kurang tapi itu hanyalah kesalahan dan kebodohan saya yang tidak bisa melihat begitu pentingnya kalian. Ah... manusia memang tempatnya salah.

PC09? Akan adakah? Semoga kita berhasil seperti panitia PC07 yang berhasil memaksa kita mengadakan PC08. Panitia PC07,, walau kalian tak terlihat lagi,, kalian tetap berarti bagi kami,, setidaknya bagiku.

Allahhu Akbar!!!!

1 komentar:

Anonim mengatakan...

haha..
alhamdulillah udah selesai ya,,
tawa, tangis, harap, takut, tegang, bete,.. semua tumbuuhh... jadi satu.. ;)

yah.. qt kan terus bersyukur atas apa yg terjadi selama kita ga ketinggalan pelajaran terhadap apa yg terjadi..

semangat ya ukh,, ini baru awal,,! masih panjang jalan yg hrs qt lalui,,
ukhibukkifillah, selama masih bisa, mari saling mengingatkan dalam kebaikan.

iien--
www.kudomania.wordpress.com